cari cari sekolah

Seohyun sebentar lagi berusia 2 tahun rencana saya akan sekolahkan di umur 2,5 tahun tapi … setelah survey sana sini kayaknya mesti mundur ke 3 tahun. Karena ternyata oh ternyata rata rata sekolah menetapkan biaya masuk sekolah yang berbeda jika mengambil sekolah dari 2 tahun atau 3 tahun. bedanya pun lumayan banyak berjut. Mahal banget ya biaya sekolah anak anak jaman sekarang.

Berhubung mami papinya dulu ga masuk preschool/pg, langsung TK… Mungkin karena kita anak bungsu jadi di rumah selalu ada temen mainnya…. karena itu kali ya jadi kita ga cepet disekolahin ..??!

Nah seohyun sebagai anak pertama dan di lingkungan perumahannya ini ga ada anak anak sebaya yang bisa jadi temen mainnya jadi kita mulai mikir untuk cari sekolah buat dia. Sebenarnya di rumah pun saya bisa ngajari sendiri smuanya, dan untungnya anaknya juga cepet banget belajarnya. Untuk seumur dia ,kosakatanya sudah lumayan banyak,nama hewan, warna, angka, hapal beberapa lagu dlm bahasa inggris.. 🙂 Tapi masalah interaksi dengan anak seumurannya yang kurang.

Selagi berburu sekolah, ternyata maminya baru tau ada banyak kurikulum ya sekarang.
Ada IB (International Baccalaureate), Montessori, Diknas (ini kurikulum lokal seperti kita TK dulu), IPC (international primary curicullum) , Glenn Doman’s method.

Hayo apa bedanya semua itu?
Hasil dari google sana sini .. maminya akhirnya tau apa bedanya hehehe

IB / cambridge: ini kurikulum international biasanya national plus school pakai ini, seperti yang kita lihat di film film anak bule ga diajarkan materi sebanyak kita dulu, jadi biasanya mereka hanya ada beberapa macam pelajaran tapi pelajarannya full english yak, dan cukup terfokus. Materinya walaupun sedikit cukup berat lho banyak hapalan dst. Nah lulusan kurikulum IB harus lanjut ke national plus lagi ya, karena kalau ke national biasa, bisa kaget karena mata pelajarannya di sekolah biasa kan buanyakk macemnya ada sejarah, ekonomi, budaya, pancasila, geografi dan lain lainnya. Lagipula sayang ijasah cambridge nya.

Montesorri : Kalau ini lagi ngetrend jadi konsepnya bermain sambil belajar, biasanya sekolah montesori memiliki banyak permainan edukasi. Contohnya belajar menghitung pakai beads, pakai wooden toys.. diajari lebih banyak ke motorik dan kemandirian si anak. Tidak ada paksaan anak ini harus belajar apa, tapi lebih mengikuti minat dan bakat anak tersebut.

Diknas : ini kurikulum standard indonesia, yang biasa ada di sekolah nasional / sekolah negeri terdapat ujian Ebtanas/EBTA/UAN ya seperti kita dulu banyak ujian ujiannya. Mata pelajarannya banyak banget.

IPC : Nah yang ini kurikulum paling unik memang masih baru tapi ini menggabungkan konsep tematik dalam belajar. Tidak ada buku acuan pasti untuk kurikulum ini. Contohnya ya pada minggu ini kita belajar mengenai Transportasi, nanti teacher akan memberi tugas misalnya membawa mainan mobil mobilan/ pesawat pesawatan /dll. Lalu diajarkan siapa penemu mobil, penemu pesawat, aturan lalu lintas dll. Diharapkan dengan method ini anak lebih interaktif dan tertarik untuk belajar.

Glenn domans’ method : metode ini seperti penggunaan flash card, bahwa memory anak itu kuat dan harus dilatih terus. Anak anak bahkan bayi pun bisa menghapal jadi bisa diajari membaca pada usia dini. Jadi disini lebih ke reading and memory ya..

… Jaman sekarang.. milih sekolah aja pakai cari tau dulu di mbah google kurikulum nya apa. hehehe. Soalnya penting nih.. Jangan sampai salah pilih kurikulum ya? soalnya banyak orangtua yang asal aja masukin anaknya trus pindahin ke tempat lain akhirnya anaknya yang kesulitan adaptasi karena beda kurikulum itu..

Jadi pilih mana ???? Hm buat Seohyun maminya lebih sreg ke montesori dulu dan diknas. Kenapa diknas ga IB? ya karena mami papinya ada pertimbangan kalau di IB nanti ilmunya lebih kepakai kalo ke university luar negeri. Pengen sih… tapi mami papinya kondisi keuangannya juga masih belum paten ehehehe jadi sementara targetnya diknas dulu deh. Nanti klo ada rejeki toh masi bisa ujian TOEFL dan foundation untuk ngambil univ di luar nya. Aminn..

Bayi Kuning

Dikutip dari Parenting.co.id

Cara Rawat Bayi Kuning
Jika Anda melihat tanda-tanda semburat kekuningan pada kulit dan bagian putih mata bayi, bisa jadi ia mengalami penyakit kuning.

Kondisi ini biasa dialami bayi di minggu pertama kelahirannya. Tenang saja, Anda tidak sendirian!

Kondisi kuning terjadi pada sekitar 50 persen bayi baru lahir, dan kebanyakan merupakan kasus ringan yang bisa ditangani dengan cepat.

Yang terjadi pada bayi kuning adalah, tubuhnya memproduksi bilirubin dalam jumlah berlebih akibat fungsi hati dan saluran pencernaannya yang belum sempurna. Bilirubin sendiri merupakan produk normal hasil penguraian sel darah merah yang sudah tua, disalurkan melewati hati, usus, dan akan dikeluarkan melalui feses bayi.

Sebagian besar kasus bayi kuning terjadi pada 3-5 hari setelah bayi lahir (pada bayi lahir prematur mungkin prosesnya akan lebih lambat). Kondisi kuning fisologis (bukan disebabkan oleh kelainan atau penyakit) biasanya akan hilang dengan sendirinya. Untuk membantu pemulihannya, susui si kecil sesering mungkin. Dengan begitu, kelebihan bilirubin di dalam tubuhnya dapat segera keluar melalui fesesnya.

Bagaimana dengan tindakan menjemur bayi di pagi hari? Menurut dr. Purnamawati S. Pujiarto, SpA(K), MMPaed., spesialis anak dari Bagian Hepatologi Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, tindakan menjemur bayi di bawah matahari pagi tidak membantu memecahkan bilirubin.

Boleh saja menjemur bayi di pagi hari, tapi tujuannya hanya agar bayi mendapatkan asupan vitamin D yang diperlukan oleh tulang. Lakukan sebelum pukul 07.00 dan tak perlu lama-lama, cukup 30 menit saja.

Anda patut curiga jika bayi menunjukkan gejala lemas, tak mau menyusu, serta suhu tubuh cenderung meningkat. Segera berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan kadar bilirubinnya. Jika kadarnya cukup tinggi (di atas10 mg/dL), dokter akan merekomendasikan bayi Anda untuk menjalani terapi sinar atau fototerapi untuk membantu memecahkan bilirubin agar mudah larut dalam air tanpa harus diubah dulu oleh hati.